Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesimpulan Bandung Lautan Api, Mengulas Peristiwa Bersejarah

kesimpulan Bandung Lautan Api
Memahami bagaimana kesimpulan Bandung Lautan Api tentunya jadi salah satu hal penting bagi warga negara Indonesia. Karena ini merupakan salah satu peristiwa bersejarah di negara ini sehingga sudah sepatutnya sebagai warga negara, Anda harus memahaminya.

Ini adalah momen yang diinisiasi oleh rakyat dan tentang dengan membumi hanguskan Bandung agar sekutu tidak bisa menjadikannya sebagai markas. Sebagai salah satu momen bersejarah di Indonesia, hari 24 maret ditandai sebagai peringatan untuk mengenangnya.

Bukan hanya diperingati setiap tanggal 24 maret saja, namun banyak karya bermunculan untuk mengenangnya. Misalnya saja lagu Halo-Halo Bandung sampai karya seperti film yang menceritakan peristiwa ini.

Latar Belakang dan Kronologi Bandung Lautan Api

Sebelum masuk ke dalam kesimpulan Bandung Lautan Api, ada baiknya Anda pahami dulu bagaimana latar belakang dan kronologi kejadiannya. Ini dimulai ketika pasukan sekutu (Inggris) datang pada 12 Oktober tahun 1945 silam.

Pemimpin sekutu, Kolonel McDonaldmembawa orang-orang India dan Nepal dari Brigade 37. Karena militer Belanda di Indonesia belum pulih, akhirnya para pejuang tanah air yang melawan para sekutu.

Para sekutu datang dengan perlengkapan senjata api kemudian memerintahkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjata yang dimiliki. Akan tetapi, tuntutan atau perintah tersebut tidak dihiraukan oleh para pejuang.

Tuntutan tersebut justru mengobarkan semangat juang rakyat Indonesia dan TKR dengan menyerang tempat kedudukan Inggris di Bandung Utara. Penyerangan ini juga termasuk markas di Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger pada 24 November 1945 di malam hari.

Atas serangan tersebut, kolonel McDonald kemudian mengeluarkan ultimatum melalui Mr Datuk Djamin, Gubernur Jawa Barat kala itu. Ultimatum ini berisi perintah bagi para penduduk dan milisi Indonesia untuk mengosongkan Bandung Utara paling lambat 29 November 1945 pukul 12.00.

Namun ultimatum tersebut tidak digubris, para pejuang dan masyarakat umum justru mendirikan pos gerilya di berbagai tempat. Akhirnya, pertempuran antara kedua pihak tidak bisa dielakkan dan ini terjadi di berbagai tempat selama bulan Desember.

Kesimpulan Bandung Lautan Api kemudian masih berlanjut sampai pada tanggal 17 Maret 1945. Letnan Jenderal Montagu Stopford selaku Panglima Tertinggi AFNEI mengeluarkan ultimatum kedua, memerintahkan militer Indonesia mundur dari Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer.

Pada 24 Maret 1946, Kolonel A.H. Nasution kemudian menindaklanjuti ultimatum dari para sekutu tersebut. Nasution justru menindaklanjutinya dengan perintah untuk membumi hanguskan kota Bandung, peristiwa ini yang kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan Api.

Begini Kesimpulan Bandung Lautan Api

Dari latar belakang dan kronologi yang sudah dijelaskan, maka bisa diambil kesimpulan Bandung Lautan Api. Hal yang patut untuk diapresiasi dari peristiwa bersejarah ini adalah bagaimana solidaritas masyarakat Bandung.

Semangat juang mengusir penjajah ditunjukkan dengan Kerjasama antara tentara dan berbagai elemen masyarakat. Rakyat ikut terjun ke medan perang, memberikan bantuan logistic hingga perawatan medis.

Meskipun menimbulkan banyak korban, namun semangat juang untuk mempertahankan tanah kelahiran tidak pernah padam. Pada akhirnya, para pejuang dan masyarakat Bandung berhasil mengusir tentara sekutu dari Bumi Pasundan.

Peristiwa bersejarah seperti Bandung Lautan Api merupakan salah satu sejarah penting dalam kelahiran Indonesia. Perjuangan masyarakat kota Bandung yang didukung dengan solidaritas dan semangat pantang menyerah telah berhasil mengusir para penjajah.

Jangan pernah melupakan sejarah, itulah hal penting yang perlu diimani oleh setiap orang. Tentu, dari kesimpulan Bandung Lautan Api ini juga bisa dimaknai bahwa keutuhan bangsa adalah tugas bersama orang.