6 Dampak Penjajahan Portugis di Bidang Ekonomi

Dampak Penjajahan Portugis di Bidang Ekonomi

Calonpintar.com - Dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi serta tidak hanya terlihat pada saat masa penjajahan itu sendiri. Namun, juga berpengaruh dalam waktu jangka panjang. Pengaruh budaya Portugis, ini mencakup bahasa dan agama Katolik. 

Bahkan, sampai saat ini tetap bertahan di beberapa wilayah bekas jajahannya. Selain itu, infrastruktur serta sistem ekonomi yang negara tersebut bangun berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi secara global.

Dampak Penjajahan Portugis di Bidang Ekonomi

Secara umum, penjajahan Portugis sudah membentuk dinamika ekonomi global pada abad yang berikutnya. Bahkan, membuka rute perdagangan baru, dengan mengembangkan sistem perkebunan serta pertanian yang berkelanjutan.

Selain itu, juga mempengaruhi perkembangan infrastruktur pada kawasan yang dikuasai. Berikut ini lima dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi yang perlu Anda pahami, antara lain:

1. Eksploitasi Sumber Daya Alam

Penjajahan Portugis pada berbagai wilayah dunia, seperti Afrika, Brasil, hingga Asia, terbukti dengan adanya eksploitasi intensif terhadap sumber daya alam. Pada Brasil, sendiri negara tersebut telah mengeksploitasi rempah-rempah, kayu, serta emas.

Penemuan emas di daerah Minas Gerais tentu menjadi pendorong utama kolonisasi Portugal pada Brasil. Hal tersebut karena emas tidak hanya digunakan untuk memperkaya kolonialisme. Melainkan, juga untuk bisa memperluas perdagangan secara global.

2. Perdagangan Budak

Salah satu dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi lainnya yaitu perdagangan budak. Di mana Portugis berhasil mendatangkan jutaan budak dari Afrika ke koloninya pada Amerika, khususnya Brasil. 

Budak-budak tersebut akan digunakan untuk bekerja pada perkebunan kopi, tambang, perkebunan tebu, serta bidang lain yang perlu tenaga kerja kasar. 

Perdagangan budak ini sebenarnya tidak hanya menyuburkan ekonomi bahkan kolonial Portugal. Melainkan, juga akan mendukung pertumbuhan industri besar-besaran pada wilayah jajahannya.

3. Sistem Perkebunan dan Pertanian

Dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi berikutnya adalah sangat aktif dalam mengembangkan sistem pertanian dan perkebunan. Pada Brasil, sendiri telah mendirikan perkebunan gula yang cukup besar. Selain itu, juga mengembangkan teknik pertanian untuk menanam tebu.

Gula ini menjadi komoditas utama untuk ekspor ke Eropa. Sehingga bisa menciptakan basis ekonomi yang kuat bagi koloni Brasil. Selain itu, juga terlibat dalam pertanian lainnya. Misalnya saja seperti kopi pada wilayah tertentu, yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi kolonial.

4. Monopoli Perdagangan

Portugis sendiri saat itu turut mendirikan berbagai jenis monopoli perdagangan. Bahkan, juga mengendalikan perdagangan rempah-rempah dari Malabar India hingga Kepulauan Maluku tepatnya di Indonesia. Misalnya saja seperti cengkeh, lada, serta kayu manis.

Monopoli tersebut tentu memberikan Portugis keuntungan besar. Hal ini karena bisa mengontrol pasokan serta harga komoditas yang sangat diminati di Eropa. Bahkan, juga memungkinkannya untuk dapat mendominasi perdagangan global pada periode tersebut.

5. Pengaruh Infrastruktur 

Dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi selanjutnya adalah turut membangun infrastruktur penting seperti pelabuhan, jalan raya, serta fasilitas transportasi lainnya. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan konektivitas internal pada wilayah jajahannya.

Melainkan juga dapat memfasilitasi seluruh perdagangan di Eropa dan antar wilayah koloni. Misalnya saja, kota pelabuhan seperti Goa di India dan Salvador di Brasil. Tempat tersebut tentu telah menjadi pusat perdagangan dan administrasi Portugis di wilayah itu.

6. Pembentukan Kapitalisme 

Portugis juga secara perlahan telah memperkenalkan sistem kapitalisme. Sistem ini sebenarnya tidak hanya menciptakan kemakmuran bagi elit kolonial melainkan juga eksploitasi sumber daya.

Itu dia dampak yang dirasakan dari penjajahan portugis. Jadi bisa dikatakan dampak penjajahan portugis di bidang ekonomi cukup banyak, terutama Indonesia.