Pengertian Risiko Investasi dan Jenis-jenisnya

Dalam berinvestasi ada yang namanya risiko investasi. Tentunya sebegai investor Anda harus mengerti pengertian risiko investasi. Risiko investasi adalah kerugian yang ditimbulkan karena hasil investasi tidak sesuai dengan target profit.

Berdasarkan pengertian risiko investasi, setiap jenis investasi pasti memiliki risiko. Berkaitan dengan risiko dalam berinvestasi ini, setiap investor memiliki profil risiko investasi atau toleransi terhadap risiko yang berbeda. Ada beberapa jenis-jenis risiko dalam berinvestasi.

Jenis-jenis Risiko Investasi

Jenis risiko investasi berdasarkan pengertian risiko investasi dibagi menjadi dua, yaitu risiko sistematis dan tidak sistematis. 

1. Risiko Sistematis atau Systematic risk

Pengertian risiko investasi sistematis adalah tidak bisa dikontrol dan mempengaruhi semua efek serta tidak bisa dikurangi dengan cara versifikasi. Jenis risiko sistematis adalah risiko pasar, risiko suku bunga, risiko daya beli, dan risiko mata uang.

a. Risiko Suku Bunga

Suku bunga adalah biaya pinjaman uang yang biasanya dinyatakan dalam presentasi dan pada umumnya bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu. Karena adanya fluktuasi ini maka risiko suku bunga bisa terjadi. 

Misalnya saja dalam investasi obligasi. Investasi ini hanya akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Perubahan suku bunga tersebut akan mempengaruhi pendapatan investasi. Contohnya, jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi berbunga tetap akan turun, dan begitu juga sebaliknya.

b. Risiko Inflasi

Risiko ini memiliki potensi merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi karena adanya kenaikan harga konsumsi. Dalam kondisi inflasi nilai tunai akan berkurang.

c. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Valas)

Risiko ini disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai dengan harapan. Terlebih jika dikonversikan ke mata uang domestik karena berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. 

d. Risiko Komoditas

Risiko ini disebabkan oleh perubahan harga komoditas tertentu yang dipengaruhi berbagai faktor. Fluktuasi harga komoditas yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran sangat memengaruhi risiko komoditas ini. 

2. Risiko Tidak Sistematis atau unsystematic risk

Risiko investasi tidak sistematis adalah risiko yang bisa dikendalikan atau bisa dihindari, contohnya risiko bisnis, risiko finansial, dan risiko likuiditas. 

a. Risiko Likuiditas

Risiko ini muncul karena kesulitan dalam penyediaan mata uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, suatu pihak tidak bisa membayar kewajibannya secara tunai yang sudah jatuh tempo. Risiko ini pada umumnya dialami oleh industri perbankan.

Pada umumnya risiko ini terjadi pada pasar yang baru mulai tubuh atau bervolume kecil. 

b. Risio Reinvestment 

Risiko ini terjadi pada penghasilan dari suatu aset keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas reinvest. 

Jika ingin melakukan reinvest, perusahaan harus benar-benar memahaminya terlebih dahulu dan jua bagaimana caranya agar bisa mengola risiko investasi ini.

c. Risiko Finansial

Risiko ini berkaitan dengan struktur pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada umumnya sumber pendanaan perusahaan bisa dari pembegang saham atau melalu pinjaman jangka pendek dan panjang. 

Perusahaan yang banyak menggunakan pendanaan dengan utang atau saham cenderung memiliki kewajiban tetap, sehingga perusahaan tersebut dianggap lebih berisiko.

Cara meminimalisir risiko investasi tersebut, sebaiknya investor mempelajari risiko likuiditas sebuah perusahaan. Hal tersebut akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam periode jangka pendek. 

d. Risiko Bisnis

Risiko bisnis pada umumny aberkaitan dengan bisnis dari perusahaan tersebut. Perusahaan dalam satu sector dengan bisanis yang sama biasanya dianggap memiliki risiko yang sama. Oleh karena itu, sebaiknya investor jangan membeli beberapa saham dari sektor yang sama.

Demikian pengertian risiko investasi dan jenis-jenis risiko dalam berinvestasi. Sebagai investor ada baiknya Anda memahami risiko investasi ini.