Investasi Pasif Aktif : Pemilihan Strategi yang Tepat!
Jenis instrumen investasi, seperti investasi aktif dan pasif, pasti sudah sering didengar oleh para investor. Namun, tak jarang pula investor pemula masih asing dengan kedua istilah tersebut.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini akan diuraikan mengenai Investasi pasif adalah salah satu jenis investasi.
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ada baiknya, Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai perbedaan investasi aktif dan investais pasif. Anda akn jauh lebih mudah memahami keduanya dengan mengetahui contoh investasi aktif dan pasif masing-masing.
Apa Itu Investasi Pasif dan Aktif?
Agar dapat lebih memahaminya, secara sederhana, strategi investasi aktif dijalankan oleh manajer portofolio yang sudah ahli dalam bidang investasi. Strategi ini, sangat cocok digunakan bagi pemula yang masih belum banyak berpengalaman dalam menjalankan investasi.
Sementara itu, investasi pasif atau strategi pasif adalah strategi yang berkebalikan dari investasi aktif. Contoh investasi pasif yang sangat umum bagi para investor adalah Reksa Dana Indeks yang berinvestasi di perusahaan besar.
Bisa dipahami bahwa beberapa keuntungan dari investasi pasif adalah berupa pengurangan biaya manager investasi dan diversifikasi yang datang dari Reksa Dana Indeks. Salah seorang legenda investor aktif terna,ma, Warren Buffet, pun menyearankan untuk investasi pasif.
Hal tersebut bedasarkan bahwa investasi aktif dapat menghilangkan keuntungan yang signifikan dengan sangat cepat. Bahkan, seringkali manager investasi yang dihargai dengan remunerasi lebih tinggi dibanding dengan investornya sendiri.
Cara Memilih Strategi Investasi yang Sesuai
Terkait strtegi investasi, Anda perlu terlebih dahulu membuat keputusan yang tepat untuk kebutuhan dan keadaan keuangan. Sederhananya, Anda perlu memahami risiko profil Anda sebelum memulai berinvestasi.
Apabila Anda merupakan investor yang ingin merahasiakan portofolio, Anda bisa lebih proper ke investasi aktif. Pasalnya, investasi aktif akan berinvestasi Reksa Dana yang harus dikelola oleh manager investasi.
Namun, bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan secara signifikan tanpa harus mengeluarkan biaya manager investasi, Anda bisa memilih investasi pasif ini.
Pilihan Investasi Pasif
Banyak alternatif dana pasif yang bisa dipilih untuk berinvestasi. Adapun beberapa dana pasif yang bisa Anda gunakan sebagai investasi adalah sebagai berikut.
1. Properti
Investasi di bidang properti cenderung membawa keuntungan dibanding kerugian meskipun fluktuasi pasar tetap ada. Jadi, semakin lama aset tersebut dimiliki, maka harganya pun akan semakin tinggi.
Sebagai gambaran, meski banyak sektor industry yang terdampak adanya pandemic, akan tetapi properti menjadi salah satu dari tujuh sektor yang tetap tumbuh positif.
2. Peer-to-Peer Lending
Peer-to-Peer lending adalah salah satu jenis investasi pasif yang bekerja dengan meminjamkan uang pada perseorangan atau bisnis. Di mana dengan adanya pinjaman tersebut Anda akan mendapatkan imbalan hingga 12 persen.
Dibanding dengan jenis investasi pasif lainnya, jenis investasi ini memiliki barrier to entry yang lebih sedikit. Selian itu, Anda bisa memulainya dengan nomonal yang cenderung lebih kecil dibanding dengan saham.
3. Saham Dividen
Salah satu jenis investasi pasif adalah saham dividen. Di mana investor akan selalu mendapatkan pembagian dividen dari keuntungan perusahaan. Biasanya, pembayaran akan dilakukan per kuartal, yakni setiap tiga bulan sekali.
4. Reksa Dana Indeks
Alternatif terakhir investasi pasif adalah reksa dana indeks, misalnya indeks obligasi atau indeks saham. Oleh karena itu, cara kerjanya berbeda dengan reksa dana konvesnional dan sedikit lebih rumit.
Namun, alternatif ini akan menjadi pilihan yang cocok untuk dikelola secara pasif dengan cara Menyusun portofolio investasi yang mirip dengan indeks yang menjadi acuan.
Nah, berdasarkan uraian di atas, investasi pasif adalah investasi yang dapat mengurangi biaya, seperti biaya manager investasi, sehingga keuntungan lebih besar.