Apakah Investasi di Telegram Penipuan? Kenali Ciri-Cirinya

Apakah investasi di Telegram penipuan? Saat ini berbagai investasi seperti cryptocurrency dan saham menjadi kian marak, seiring dengan mudahnya akses informasi yang bisa didapat bagi investor pemula yang baru bergabung di pasar modal. 

Moment ini sering menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang tak bertanggung jawab. Salah satunya dengan cara mengatasnamakan sebuah perusahaan investasi, maka oknum tersebut dapat menyebabkan pengguna Telegram tertipu dan masuk perangkap. 

Apakah Investasi di Telegram Penipuan? 

Satgas Waspada Investasi (SWI) memastikan bahwa penawaran investasi via grup chatting Telegram adalah ilegal. Selain itu, OJK juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan berkedok investasi lewat grup di aplikasi pesan instan. 

Maraknya penipuan di Telegram menimbulkan keresahan bagi banyak pihak, khususnya bagi orang-orang yang sedang belajar investasi. Modus penipuan online ini dilakukan dengan cara mengundang calon investor pemula ke sebuah grup Telegram. 

Penipuan dengan modus investasi bodong ini bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana saja jika sedang apes. Oleh karena itu, jika Anda tidak bijak menggunakan ponsel pintar, maka besar kemungkinan Anda juga menjadi korban investasi bodong tersebut. 

Jadi, apakah investasi di Telegram penipuan? Jawabannya iya. Seperti yang dijelaskan di atas, investasi via aplikasi pesan instan besar kemungkinan adalah jenis investasi bodong yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. 

Ciri-Ciri Investasi Bodong di Telegram

Biasanya, group investasi Telegram memiliki ribuan anggota plus bukti-bukti testimoni yang mengesankan keberhasilan investasi. Tidak hanya itu, group tersebut pun biasanya berani menjanjikan keuntungan berlimpah dalam jangka waktu singkat. 

Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk mengenali ciri investasi bodong di Telegram agar terhindar dari tindak penipuan. Apa saja ciri-cirinya? 

1. Iming-Iming Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat

Ciri paling umum dari investasi bodong adalah menjanjikan keuntungan atau bunga tinggi dalam waktu singkat dengan risiko rendah. Hal ini masih sering digunakan oleh para pelaku investasi bodong untuk menjerat korbannya. 

Hingga saat investor saham pemula Telegram sudah mengirimkan sejumlah uang, oknum tersebut biasanya mengatakan slot investasi  sudah terisi penuh. Kemudian korban diminta mengirim uang kembali agar uang sebelumnya tidak hangus. 

2. Diminta Mencari Nasabah Baru

Setelah memahami apakah investasi di Telegram penipuan, diminta mencari nasabah baru juga merupakan ciri-ciri investasi bodong lainnya. Selain itu, pelaku investasi bodong biasanya menawarkan sistem pemberian bonus dengan merekrut nasabah baru. 

Sistem ini disebut juga dengan sistem skema piramida yakni dengan merekrut anggota, ditambah transfer uang tanpa kejelasan produk apa yang diperdagangkan. 

3. Perusahaan dan Produk Tidak Jelas

Berinvestasilah pada perusahaan atau produk yang jelas, sebab investasi bodong selanjutnya adalah adanya ketidakjelasan produk dan perusahaan. Biasanya pelaku investasi bodong mencantumkan foto dari public figure dalam penawaran investasinya. 

Selain itu, ketika Anda meminta penjelajah tentang produk dan pengelolaan dana secara detail, mereka akan memberikan informasi yang tidak jelas dan berputar-putar. Intinya, Anda akan didesak untuk segera mentransfer uang dan setelah itu tidak ada kabarnya. 

Untuk cara menghindari penipuan Telegram, Anda bisa mengakses website OJK untuk mengetahui apakah jenis produk yang ditawarkan dan perusahaan investasi tersebut terdaftar atau tidak. 

Pastinya sekarang Anda sudah tidak bingung lagi apakah investasi di Telegram penipuan atau tidak. Selalu ingatkan diri Anda sendiri untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi yang ditawarkan.