Manfaat Teh Hijau Sebagai Teman Terbaik Saat Menikmati Biskuit
Teh hijau memiliki khasiat dalam menurunkan kolesterol . Oleh karena itu, menikmati biskuit di saat senggang akan lebih bijak bila ditemani secangkir teh hijau.
Besar kemungkinan khasiat teh dalam memberi efek positif terhadap kesehatan berkat tiga senyawa utamanya, yakni kafein (meski kandungan tidak setinggi pada kopi), tanin, dan polifenol.
Dari semua teh, kandungan polifenol, khususnya katecin, pada teh hijau paling tinggi, lebih dari 36%. Itu sebabnya teh hijau memiliki sifat antioksidan yang sangat tinggi sampai 100 kali lebih kuat daripada vitamin C, 25 kali dari vitamin E. Selain itu, kandungan betakarotennya (senyawa ini oleh tubuh diubah menjadi vitamin A) juga tinggi.
Selain itu, teh juga mengandung katecin yang diduga bisa memberikan dampak positif dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Namun, kadar HDL tidak menunjukan kenaikan.
Setelah meminum teh hijau, dalam waktu 24 jam, kemampuan tubuh untuk membakar lemak meningkat sebesar 4% . Teh hijau juga dapat membantu mengatur glukosa, karbohidrat, dan menghambat peningkatan gula darah setelah kita selesai makan. Teh hijau juga memiliki kandungan katekin yang dapat menghambat sel-sel lemak dari menyerap glukosa
Teh hijau sebaiknya di konsumsi 3-4 cangkir /hari tanpa susu atau gula, untuk mendapatkan khasiat positif dari teh hijau. Namun untuk yang memiliki gangguan jantung, tekanan darah tinggi serta untuk ibu hamil dan menyusui sebaiknya hati-hati dalam mengonsumsi teh hijau dalam jumlah banyak karena teh hijau mengandung kafein,
Teh hijau paling mendekati kondisi asli alaminya dibanding teh hitam, karena teh hijau tidak mengalami proses fermentasi. Setelah di layu kan, daun teh disangrai lalu dikeringkan. Untuk menyeduh teh hijau cukup dengan air bersuhu 71-76 derajat celcius. Maka air seduhan pun akan berwarna kuning kehijauan dengan rasa agak sepat.
Sementara itu teh hitam mengalami fermentasi penuh sehingga bila diseduh berwarna hitam kecoklatan dengan memberi rasa yang khas.
Besar kemungkinan khasiat teh dalam memberi efek positif terhadap kesehatan berkat tiga senyawa utamanya, yakni kafein (meski kandungan tidak setinggi pada kopi), tanin, dan polifenol.
Dari semua teh, kandungan polifenol, khususnya katecin, pada teh hijau paling tinggi, lebih dari 36%. Itu sebabnya teh hijau memiliki sifat antioksidan yang sangat tinggi sampai 100 kali lebih kuat daripada vitamin C, 25 kali dari vitamin E. Selain itu, kandungan betakarotennya (senyawa ini oleh tubuh diubah menjadi vitamin A) juga tinggi.
Selain itu, teh juga mengandung katecin yang diduga bisa memberikan dampak positif dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Namun, kadar HDL tidak menunjukan kenaikan.
Setelah meminum teh hijau, dalam waktu 24 jam, kemampuan tubuh untuk membakar lemak meningkat sebesar 4% . Teh hijau juga dapat membantu mengatur glukosa, karbohidrat, dan menghambat peningkatan gula darah setelah kita selesai makan. Teh hijau juga memiliki kandungan katekin yang dapat menghambat sel-sel lemak dari menyerap glukosa
Teh hijau sebaiknya di konsumsi 3-4 cangkir /hari tanpa susu atau gula, untuk mendapatkan khasiat positif dari teh hijau. Namun untuk yang memiliki gangguan jantung, tekanan darah tinggi serta untuk ibu hamil dan menyusui sebaiknya hati-hati dalam mengonsumsi teh hijau dalam jumlah banyak karena teh hijau mengandung kafein,
Teh hijau paling mendekati kondisi asli alaminya dibanding teh hitam, karena teh hijau tidak mengalami proses fermentasi. Setelah di layu kan, daun teh disangrai lalu dikeringkan. Untuk menyeduh teh hijau cukup dengan air bersuhu 71-76 derajat celcius. Maka air seduhan pun akan berwarna kuning kehijauan dengan rasa agak sepat.
Sementara itu teh hitam mengalami fermentasi penuh sehingga bila diseduh berwarna hitam kecoklatan dengan memberi rasa yang khas.